A. Pengertian Kalimat
Kalimat
ialah satuan bahasa yang terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat umunya berupa kelompok kata.
Namun demikian, tidak setiap kelompok kata, disebut kalimat. Kalimat
tidak sedikit pula yang hanya terdiri atas satu suku kata. Untuk lebih
mudah memahami berikut akan di sajikan beberapa contoh kalimat :
(1) Pergi ?
(2) Ayah pergi.
(3) Ayah saya sedang pergi ke Bandung.
(4) Ketika kerusuhan itu terjadi, ayah saya sedang pergi ke Bandung.
Contoh
(1) merupakan kalimat yang dibentuk oleh satu kata. Kalimat-kalimat
semacam ini di jumpai dalam percakapan santai atau dalam situasi
pergaulan yang tidak resmi. Contoh (2), (3), (4) juga merupakan kalimat
karena terdiri atas dua kata atau lebih. Dalam contoh di atas tersebut,
bila disampaikan dalam ragam bahsa lisan, contoh-contoh tersebut
ditandai oleh intonasi naik turun dan jedah. Dalam ragam tulisan,
diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda titik (.), tanda
tanya (?), atau tanda seru (!).
B. Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat
Telah
disebutkan di atas bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang dibentuk
oleh kata-kata. Kata-kata tresebut ada yang berupa satuan kata dan ada
pula yang berupa kelompok kata. Yang dimaksud kelompok kta, mugkin
berupa frase atau klausa. Dalam ragam bahasa lisan, di samping terdiri
atas kata-kata, kalimat dibentuk pula oleh intonasi, jedah, nada dan
tempo. Kita akan bahas satu persatu.
1.Kata
Sebagai contoh kalimat yang dibentuk oleh satuan kata, perhatikanlah kalit (1) dan (2) di atas :
Pergi --> di bentuk oleh satu satuan kata
Ayah + Pergi --> dibentuk oleh dua satuan kata
contoh lainnya : (1) Kami membaca buku.
(2) Besok ibu memasak rendang.
2.Frase
Sebagai contoh kalimat yang dibentuk oleh satuan kata, perhatikanlah kalit (1) dan (2) di atas :
Pergi --> di bentuk oleh satu satuan kata
Ayah + Pergi --> dibentuk oleh dua satuan kata
contoh lainnya : (1) Kami membaca buku.
(2) Besok ibu memasak rendang.
2.Frase
Frase
ialah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Pengertia ini
digunakan untuk membedakan frase dengan kalimat. Walaupun merupakan
kelompok kata,frase tidak mengandung fungsi subyek, predikat maupun
fungsi-fungsi lainnya.
Kalimat :
Ayah pergi
S P
Terlambat datangnya
S P
Ibu Pergi Ke Kantor
S P K
Frase :
Kepergian ayah
Kedatangan yang terlambat
ke kantor
Ciri-ciri Frase :
Kedatangan yang terlambat
ke kantor
Ciri-ciri Frase :
a. dibentuk oleh dua kata atau lebih
b. tidak mengandung unsur subyek dan predikat, serta
c. unsur-unsurnya masih mempertahankan makna aslinya.
3.Klausa
Klausa
sebagaimana frase, merupakan kelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa
merupakan kelompok kata yang terdiri atas subyek dan predikat, sedangkan
frase tidak. Klausa berbeda pula dengan kalimat, kallusa tidak
mengandung unsur intonasi. Klausa kedudukannya merupakan bagian dari
suatu kalimat.
Kalimat
1. Hari ini akan hujan
2. Besok pagi kakak akan pergi ke Jakarta dan ayah pergi ke Bandung
3. Ketika pertandingan itu berlangsung mereka pergi keluar lapangan.
klausa :
a. Kakak akan pergi ke Jakarta
b. Ayah pergi ke Bandung
a. Pertandingan itu berlangsung
b. Mereka pergi keluar lapangan.
4.Intonasi, Jeda, Nada, dan Tempo
4.Intonasi, Jeda, Nada, dan Tempo
a. Intonasi
Intonasi
ialah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk
makna kalimt. Intonasi pada kalimat berita, mendatar pada akhir kalimat,
sedangkan pada kalimat tanya lebih menaik. Sementara itu, pada kalimat
perintah, baik itu pada awal maupun akhir kalimat, intonasinya menaik
(tinggi).
Contoh :
1) Pergi. (memberi kabar)
2) Pergi ? (bertanya)
3) Pergi ! (memerintah)
2) Pergi ? (bertanya)
3) Pergi ! (memerintah)
b. Jeda
Jeda
ialah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi kedalam tiga jenis, yakni
jeda pendek, jeda sedang, dan jeda panjang. Jeda berfungsi untuk
menandai batas-batas satuan kalimat. Contoh :
1)menurut cerita/ adik ibu Yani itu guru yang pandai.
( yang pandai adiknya ibu Yani)
2)Menurut cerita adik/ ibu Yani itu guru yang pandai
( Yang pandai ibu Yani )
3)Menurut cerita adik ibu/ Yani itu guru yang pandai.
( Yang pandai Yani )
4)Menurut cerita adik ibu Yani/ itu guru yang pandai.
( Yang pandai seseorang )
c Nada
Nada
adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapa suatu kata. Dalam hal ini,
intonasi berfungsi untuk memberi tekanan khususpada kata-kata tertentu.
Tingggi rendahnya nada dapat membedakan bagian kalimat yang satudengan
bagian kalimat lainnya yang tidak penting.
Perhatikan contoh berikut :
1)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan Yanto )
2)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan menulis )
3)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan buku )
4)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan besok )
2)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan menulis )
3)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan buku )
4)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan besok )
d. Tempo
Tempo
ialah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya
hampir sama dengan nada, yakni untuk mementingkan suatu bagian kalimat.
Contoh :
Nama saya A- d – a – mKata Adam diucapkan lebih lambat dengan maksud untuk menimbulkan kejelasan bagi pendengarnya.