A. Pengertian Teks Ceramah
Teks
ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik
pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang
banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung
maupun melalui media elektronik dan digital.
B. Perbedaan Ceramah,
Pidato dan Khotbah
Pidato
merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif,
yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya.
Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan
mendapatkan dukungan dari pendengarnya.
Sementara
itu, Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian
pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan
untuk memperkuat keimanan pendengarnya.
Ceramah
bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau
isu tertentu yang umum (mencakup semua bidang) dan disampaikan oleh pakar atau
orang-orang ahli dalam bidangnya.
C. Struktur Teks
Ceramah
Seperti
teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui
beberapa bagian pembangunnya. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah
meliputi: pembuka/pendahuluan, isi, penutup.
1.
Pendahuluan
a. Pembuka:
bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan penghormatan.
b. Pengantar:
bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
2.
Isi Ceramah
a. Inti:
bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum penceramah, ilustrasi
dari materi yang disampaikan oleh penceramah.
b. Gagasan:
bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan penceramah kepada
pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu gagasan besar yang kemudian
dapat dikembangkan dalam subtopik.
3.
Penutup
a. Simpulan
b. Ucapan
permintaan maaf, dan
c. Salam
penutup
Dari
sumber lain struktur teks ceramah terdiri dari 6 bagian yakni:
a. Sapaan
b. Salam
pembuka
c. Pembuka
d. Isi
e. Penutup
f. Salam
penutup.
Berikut
adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm.
92).
1. Pembuka
(Tesis)
Berisi
pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik
yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
2. Isi
(Rangkaian argumen)
Berupa
rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang
dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula
berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
3. Penutup
(Penegasan kembali)
Merupakan
penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini
bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari
yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar
ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian
ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang
disampaikan.
D. Kaidah Kebahasaan
Teks Ceramah
Teks
ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang
cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari
teks ceramah.
1. Banyak
memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah: saya, aku, kami
(mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak adalah: anak-anak,
hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak
menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra,
istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme,
majas, kesantunan berbahasa.
3. Menggunakan
kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya
adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak
memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
5. Menggunakan
kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.
E. Ciri-Ciri Teks
Ceramah
Teks
ceramah memiliki ciri-ciri yang dapat berfungsi sebagai pembeda dari teks-teks
lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri teks ceramah:
1. Memiliki
struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi, penutup.
2. Merupakan
keterampilan berbahasa satu arah.
3. Dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar klasikal.
4. Pembicara
berdiri di depan orang banyak untuk menyampaikan materi sementara pendemar
hanya menyimak saja.
5. Merupakan
kegiatan pasif reseptif.
6. Isi ceramah
sesuai dengan kegiatan yang ada.
7. Isi ceramah
harus objektif, jelas, dan benar.
8. Isi ceramah
tidak akan menimbulkan pertentangan di masyarakat.
9. Bahasa yang
digunakan penceramah mudah dipahami pendengar.
10. Bahasa
yang digunakan penceramah harus santun dan rendah hati.
F. Ciri-ciri Pembicara
yang Baik
Bagaimana
cara menjadi pembicara/penceramah yang baik? Berikut tipsnya:
1. Menjadi
pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut pandang yang baru
atau tak terduga pada hal-hal umum.
2. Mempunyai
cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari beragam
pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.
3. Antusias,
menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam hidupnya.
4. Tidak
pernah membicarakan diri sendiri.
5. Sangat
ingin tahu.
6. Menunjukkan
empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk memahami apa yang Anda
katakan.
7. Mempunyai
selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
8. Mempunyai
gaya bicara sendiri.
G. Jenis-jenis Ceramah
Adapun
jenis-jenis dari ceramah terdiri atas dua jenis yaitu ceramah umum dan ceramah
khusus. Penjabaran singkatnya seperti di bawah ini:
1.
Ceramah Umum
Ceramah
umum adalah pesan yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasehat dan
petunjuk-petunjuk yang ditujukan kepada khalayak ramai, atau masyarakat luas.
Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat menyeluruh, maksudnya tidak ada
batasan-batasan apapun baik dari audiens yang sudah tua ataupun yang masih
muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.
2.
Ceramah Khusus
Ceramah
khusus adalah ceramah yang bertujuan
untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk kepada mad'u atau
khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya.
Pada ceramah khusus ini, banyak batasan-batasan yang dibuat misalkan materi
yang menyesuaikan dengan keadaan. Contoh Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi
Muhammad SAW.
Dalam
sumber lain jenis-jenis teks ceramah dapat dibedakan ke dalam tiga jenis.
Berikut ini penjelasannya.
1.
Ceramah Informasi
Ceramah
informasi adalah ceramah yang bertujuan untuk menyampaikan berita atau
informasi penting kepada pendengar.
2.
Ceramah Persuasi
Ceramah
persuasi adalah ceramah yang bertujuan untuk memaparkan informasi yang dapat
mengajak atau memengaruhi pikiran atau tindakan pendengar
3.
Ceramah Rekreatif
Ceramah
rekreatif adalah ceramah yang bertujuan untuk menghibur pendengar.
H. Unsur-unsur Ceramah
Adapun
unsur-unsur dalam teks ceramah adalah sebagai berikut.
1.
Penceramah
Unsur
dari ceramah yang pertama adalah penceramah itu sendiri yaitu orang yang
melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi seorang penceramah, wajib memiliki
ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.
2.
Pendengar
Unsur
ceramah yang kedua adalah pendengar. Pendengar merupakan orang yang menerima
nasehat dan petunjuk dari penceramah.
3.
Materi
Materi
yang diberikan dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran suatu agama. Namun,
ceramah yang baik adalah ceramah yang mampu dan sanggup membuat pendengar
terdorong dan tergugah untuk melakukan nasehat-nasehat yang telah diberikan
oleh penceramah. Selain itu, materi ceramah harus disusun secara sistematis agar
materi disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
4.
Metode ceramah
Metode
ceramah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang penceramah untuk
menjelaskan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
Impromptu:
metode ceramah tanpa adanya persiapan.
Menghafal:
metode ceramah sudah melakukan persiapan, lalu menghafalnya.
Membaca
naskah: metode ceramah dengan membaca naskah lengkap.
Ekstemporan:
metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat.
5.
Media ceramah
Media
ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi
kepada pendengar.
I. Tujuan Ceramah
1.
Informatif/instruktif
Memberikan
informasi pada pendengar tentang sebuah hal sehingga pendengar bisa memahami
atau mengerti isi informasi tersebut jelas dan benar.
2.
Persuasif
Mengajak
pendengar agar mengikuti apa yang sudah pembicara sampaikan supaya keyakinan
pendengar semakin bertambah guna melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.
3.
Argumentatif
Untuk
meyakinkan pendengar tentang sebuah hal.
4.
Deskriptif
Untuk
menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan.
5.
Rekreatif
Untuk
menghibur atau menggembirakan pendengar supaya merasa puas.
6.
Naratif
Untuk
menceritakan sesuatu hal pada pendengar.
J. Langkah Menulis Teks
Ceramah
Langkah-langkah
penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 96) adalah sebagai
berikut ini.
1.
Menentukan Topik
Menentukan
topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang
topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita
membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan.
Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah
selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja.
Topik
yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi,
pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb.
2.
Merumuskan Tujuan Ceramah
Selanjutnya,
tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang
akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu?
Mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu? Dsb. Namun, dalam gambaran luasnya,
tujuan ceramah meliputi:
a. Tujuan
umum, yang meliputi: ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif
(hiburan)
b. Tujuan
khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi:
kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan
umum keahlian atau hobi, biografi Soekarno untuk tujuan umum biografi tokoh.
3. Menyusun
Kerangka Ceramah
Kerangka
teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks
ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat
pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.
Pembuatan
kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan:
a. Ketiga
struktur harus dibuat: pembuka, isi, dan penutup
b. Maksud
ceramah harus diungkapkan dengan jelas
c. Pastikan
setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok
d. Bagian
setiap kerangka harus tersusun secara logis
e. Menyusun
Ceramah berdasarkan Kerangka
4. Menyusun
Ceramah Berdasarkan Kerangka
Setelah
kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi
paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat
pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).
Bersamaan
dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan
terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji
bahan secara kritis
b. Meninjau
kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah
c. Meninjau
kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra
d. Menyusun
sistematika bahan teks ceramah
e. Menguasai
materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis
K. Menyunting Teks
Ceramah
Setelah
menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya adalah untuk menyunting teks tersebut.
Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi
kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu,
seorang penyunting setidaknya harus:
1. Mengetahui
bagaimana cara penulisan teks yang baik,
2. Benar-benar
memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami
aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.
Kegiatan
penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Mengonstruksi,
menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting.
2. Penyediaan
bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) dan kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu,
bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting (dalam
kesempatan ini: teks ceramah).
3. Memperhatikan
bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi
maupun kaidah ke
4. Memperbaiki
kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman
pada sumber-sumber yang dapat dipercaya (PUEBI dan KBBI).
Latihan Soal
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan
pengertian teks ceramah!
2. Tuliskan
struktur teks ceramah!
3. Tuliskan
kaidah kebahasaan teks ceramah!
4. Tuliskan
langkah menulis teks ceramah!
5. Tuliskan
cara menyusun kerangka ceramah!
Jawaban
1. Teks
ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik
pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang
banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung
maupun melalui media elektronik & digital.
2. Berikut
adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud :
1. Pembuka (Tesis)
Berisi
pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik
yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
2. Isi (Rangkaian argumen)
Berupa
rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang
dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula
berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
3. Penutup (Penegasan kembali)
Merupakan
penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini
bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari
yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar
ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian
ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang
disampaikan.
3. Teks
ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang
cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari
teks ceramah.
1. Banyak
memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah: saya, aku, kami
(mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak adalah: anak-anak,
hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak
menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra,
istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme,
majas, kesantunan berbahasa.
3.
Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab,
karena.
4. Banyak
memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
5. Menggunakan
kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.
4. Langkah-langkah
penyusunan teks ceramah adalah sebagai berikut ini.
1. Menentukan Topik
Menentukan
topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang
topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita
membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan.
Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah
selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja.
Topik
yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi,
pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb.
2. Merumuskan Tujuan Ceramah
Tujuan
adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan
dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu?
Mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu? Dsb. Namun, dalam gambaran luasnya,
tujuan ceramah meliputi:
Tujuan
umum, yang meliputi: ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif
(hiburan)
Tujuan
khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi:
kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan
umum keahlian atau hobi, biografi untuk tujuan umum biografi tokoh.
5. Kerangka
teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks
ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat
pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.
Pembuatan
kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan:
1.
Ketiga struktur harus dibuat: pembuka, isi, dan penutup
2.
Maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas
3.
Pastikan setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok
4.
Bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis
5.
Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
Daftar Pustaka
https://balkopites.blogspot.com/2020/03/soal-esai-mengenal-teks-ceramah.html
https://pengajar.co.id/teks-ceramah-adalah/#ftoc-heading-24
https://serupa.id/teks-ceramah-struktur-pengertian-ciri-kaidah-contoh-dsb/
https://tambahpinter.com/teks-ceramah/
https://www.materibindo.com/2018/05/teks-ceramah.html
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN
Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar