TEKS PUISI

 A. Pengertian Teks Puisi

Pengertian Puisi merupakan bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna.

Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.

Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa.

 

B. Jenis-Jenis Puisi

Secara umum, puisi terbagi menjadi tiga jenis puisi, diantaranya adalah puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer.

1. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi jenis ini terbagi kedalam beberapa jenis pula, diantaranya adalah pantun, talibun, pantun berkait (seloka), pantun kilat (karmina), gurindam, syair, mantra dll.

a.  Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab. Pantun dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu, pantun anak, dan sebagainya.

b.  Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu, contohnya mantra yang dirapal untuk menolak turunnya hujan atau sebaliknya.

c.  Karmina yaitu salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari pantun. Saking pendeknya, biasa juga disebut dengan pantun kilat.

d.  Seloka yaitu pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.

e.  Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang mana tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Biasanya terkandung nasihat dan amanat.

f.  Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang serupa. Syair biasanya menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.

g.  Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-abc.

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan itu antara lain:

a.  Jumlah kata dalam 1 baris;

b.  Jumlah baris dalam 1 bait;

c.  Persajakan (rima);

d.  Banyak suku kata tiap baris;

e.  Irama.

Ciri-ciri puisi lama :

a.  Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

b.  Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

c.  Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

2. Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis puisi baru adalah sebagai berikut.

a.  Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau dinyanyikan.

b.  Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral.

c.  Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang tua, pahlawan dan orang-orang besar.

d.  Epigram yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup. Epigram berarti unsur pengajaran, nasihat, membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman hidup.

e.  Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi romansa menimbulkan efek romantisme.

f.  Elegi yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.

g.  Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.

h.  Distikon yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris (dua seuntai).

i.   Terzina adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris (tiga seuntai).

j.   Kuatren adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris (empat seuntai).

k.  Kuint yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris (lima seuntai).

l.   Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam seuntai).

m. Septima yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).

n.  Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris (delapan seuntai).

o.  Soneta yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua, dimana dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta merupakan puisi paling terkenal karena terkesan susah untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri bagi para penyair.

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru :

a.  Bentuknya rapi, simetris;

b.  Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

c.  Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

d.  Sebagian besar puisi empat seuntai;

e.  Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

f.  Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan lain-lainnya yang terdapat dalam puisi lama maupun baru. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata yang makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambang intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.

Puisi kontemporer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a.  Puisi Mantra, yaitu mengambil sifat-sifat dari mantra.

b.  Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti aturan umum dan ketentuan dalam puisi.

c.  Puisi Konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lainnya) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.

Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:

a.  Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk Kapak

b.  Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti

c.  Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita

 

C. Unsur Dalam Puisi

1. Unsur intrinsik

Unsur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik puisi ialah diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema.

a.  Diksi atau pilihan kata : Dalam membangun puisi, penyair hendaknya memilih kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.

b.  Daya bayang atau imaji : Yang dimaksud dengan daya bayang atau imaji ketika membangun puisi ialah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.

c.  Gaya bahasa atau majas : Gaya bahasa atau majas atau bahasa figuratif dalam puisi ialah bahasa yang dipakai penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau memakai kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing.

d.  Bunyi : Bunyi dalam puisi mengacu pada dipakainya kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.

e.  Rima : Rima ialah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.

f.  Ritme : Ritme dalam puisi adalah dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi.

g.  Tema : Tema dalam puisi ialah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui puisinya.

2. Unsur ekstrinsik

Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi ialah aspek historis, psikologis, filsafat, dan religious.

a.  Aspek historis merupakan unsur-unsur kesejarahan atau gagasan yang terkandung dalam puisi.

b.  Aspek psikologis merupakan aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.

c.  Aspek filsafat Beberapa ahli menyatakan bahwa suatu filsafat berkaitan erat dengan puisi atau karya sastra keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filsafat dan karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terkait satu sama lain.

d.  Aspek religius dalam puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh pengarang.

 

D. Struktur Dalam Puisi

A. Struktur Batin

Struktur batin puisi bisa disebut juga sebagai hakikat suatu puisi,  yang terdiri dari beberapa hal, seperti :

1. Tema/ Makna (sense)

Ini ialah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.

2. Rasa (feeling)

Ini ialah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini berkaitan dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.

3. Nada (tone)

Nada adalah sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu puisi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.

4. Tujuan (intention)

Tujuan/ maksud/ amanat ialah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.

B. Struktur Fisik

Struktur fisik suatu puisi bisa disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini :

1. Perwajahan Puisi (tipografi)

Tipografi ialah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwujutan puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.

2. Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh sipenyair.

3. Imaji

Imaji ialah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.

4. Kata Konkret

Kata konkret merupakan bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang dipakai umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa.

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini bisa disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain).

6. Rima/ Irama

Irama/ rima ialah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yakni :

a)  Onomatope, yakni tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung efek magis.

b)  Bentuk intern pola bunyi, yakni aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.

c)  Pengulangan kata, yakni penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.

 

E. Cara Membuat Puisi

1. Tentukan Tema atau Judul

Dalam menentukan tema, pilihlah tema yang menurut anda menarik dan sesuai dengan kata hati anda. Puisi bisa menggunakan tema yang berhubungan dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan atau ungkapan hati.

2. Menentukan Kata Kunci

Jika Anda sudah menentukan tema dan judul, langkah selanjutnya adalah menentukan kata kunci akan dikembangkan menjadi kalimat. Misalnya satu kata kunci yang digunakan untuk satu larik, atau satu kata kunci untuk membuat satu bait.

3. Menggunakan Gaya Bahasa

Gaya bahasa akan memperindah puisi itu sendiri. Anda bisa menggunakan berbagai macam majas agar pembaca, atau pendengar tidak bosan membacanya.

Namun, harus digaris-bawahi jika penempatan diksi, atau gaya bahasa yang tidak tepat akan mengurangi bahkan menghilangkan makna dari isi yang terkandung di dalamnya.

4. Kembangkan Puisi Semenarik Mungkin

Selanjutnya adalah mengembangkan kata kunci menjadi kalimat-kalimat indah yang mewakili perasaan Anda. Pilihlah kata yang padat dan sarat makna di dalamnya.

Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:

a.  Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah dan merdu.

b.  Makna kata yang mengandung banyak tafsir.

c.  Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

 

F. Cara Membaca Puisi yang Baik

a.  Ekspresi, mimik muka dan penjiwaan puisi

b.  Kinesik atau gerakan tubuh yang sesuai dengan puisi yang dibawakan

c.  Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.

d.  Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya suara

e.  Intonasi atau penekanan kata

 

G. Menganalisis Puisi

Ada dua teknik menganalisa puisi, yaitu:

a. Menyebutkan tema puisi

Tema puisi adalah dasar, jiwa, atau isu utama yang menjadi pijakan terciptanya puisi. Tema puisi merupakan salah satu unsur intrinsik puisi. Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang ada dalam puisi, baik tersurat maupun tersirat. Unsur-unsur tersebut, antara lain,tema, diksi, rima, makna, dan amanat. Untuk memahami tema puisi, Anda harus memahami unsur-unsur intrinsik puisi tersebut.

b. Menjelaskan makna puisi

Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu, makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirnya tidak sama. Bahkan, bukan tidak mungkin akan bertolak belakang. Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur subjektivitas. Kedewasaan, kemantapan pengalaman, dan pengetahuan penafsir akan menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian, hanya penyairnya yang tahu makna persis puisi tersebut.

Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah, sosial, politik, adat, dan sebagainya.

 

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan antologi puisi!

2. Sebutkan ciri-ciri antalogi puisi!

3. Jelaskan tentang unsur intrinsik puisi!

4. Sebutkan jenis-jenis puisi baru!

5. Jelaskan yang dimaksud dengan struktur fisik puisi dan struktur batin puisi!

 

Jawaban

1. Buku yang memuat kumpulan puisi, baik dari seorang penyair atau beberapa penyair.

2. a. Terdiri atas beberapa puisi.

b. Karya dari seorang penulis atau beberapa penulis.

3. a. Tema, gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar suatu puisi.

b. Suasana merupakan unsur pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar suatu puisi.

c. Imaji merupakan gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut melalui indra manusia, pendengaran, pengelihatan, perabaan, dan sebagainya.

d. Simbol merupakan unsur puisi yang menyatakan bahwa kata-kata dalam puisi sebagai suatu lambang untuk maksud dan tujuan yang lain.

e. Musikalitas puisi (nada/bunyi), sebuah puisi disusun atas kata-kata tertentu yang penuh makna dan indah untuk didengar yang berfungsi terhadap keseluruhan makna yang terdapat dalam puisinya.

f. Gaya bahasa merupakan cara penyair menyampaikan pikiran dan perasaan saat membuat puisi tersebut.

g. Amanat merupakan pesan dari penyair kepada pembaca atau pendengar setelah memahami tema, bunyi, dan makna dalam puisi tersbut.

4. Belanda, Himne, Ode, Epigram, Romansa, Elegi, Soneta, dan sebagainya.

5. Struktur fisik puisi merupakan unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-kata. Adapun struktur batin puisi merupakan unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya.

 

Daftar Pustaka

https://berkarya.art.blog/2020/03/16/materi-bahasa-indonesia-kelas-x-semester-2-puisi/

https://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-puisi-jenis-jenis-puisi-ciri-ciri-puisi-struktur-puisi.html

https://kelasumum.id/2019/07/ringkasan-materi-puisi-sma-kelas-10-terlengkap-bahasa-indonesia.html

https://rumus.co.id/pengertian-puisi/

https://salamadian.com/pengertian-puisi/

https://umar-danny.blogspot.com/2018/04/contoh-soal-essay-bahasa-indonesia_15.html

https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/157/puisi

 

 

tanda tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar