CERITA RAKYAT

 A. Pengertian Cerita Rakyat

Pengertian cerita rakyat secara umum adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di dalam masyarakat. Cerita rakyat disampaikan secara lisan dan dikembangkan secara turun-temurun, sehingga sering dikatakan sebagai bentuk sastra lisan. Biasanya pembuat cerita rakyat ini bersifat anonim, artinya identitas pengarangnya tidak diketahui.

Menurut Suripan Sadi Hutomo pengertian Cerita rakyat adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lain secara lisan. Cerita rakyat juga bisa diartikan sebagai cara masyarakat untuk mengekspresikan kebudayaan yang mereka miliki.

 

B. Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Berikut ini adalah 9 ciri-ciri cerita rakyat antara lain.

1. Disampaikan turun-temurun.

2. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya

3. Kaya nilai-nilai luhur

4. Bersifat tradisional

5. Memiliki banyak versi dan variasi

6. Mempunyai bentuk – bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.

7. Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.

8. Berkembang dari mulut ke mulut.

9. Cerita rakyat disampaikan secara lisan.

 

C. Unsur-Unsur Cerita Rakyat

Setiap karya sastra memiliki unsur-unsur pembangun/unsur sastra, begitu pula dengan cerita rakyat. Unsur sastra dalam cerita rakyat adalah sebagai berikut :

1.  Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat, yaitu :

a. Tema

Adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar pengarang; pokok pikiran pengarang; ide pokok permasalahan.

b.  Alur

Adalah jalannya cerita; rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat. Pada umumnya alur ada tiga macam, yaitu :

1)  Alur maju

Merupakan peristiwa-peristiwa yang disajikan secara berurutan dari peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.

2)  Alur mundur

Merupakan peristiwa yang diceritakan kembali.

3) Alur gabungan merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.

c.  Latar

Keterangan tentang tempat, waktu dan suasana; tempat/waktu terjadinya peristiwa. Latar ada tiga macam, yaitu :

1)  Latar tempat

Lokasi atau bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.

2)  Latar waktu

Waktu (masa) tertentu ketika peristiwa cerita itu terjadi.

3)  Latar suasana

Salah satu unsur instrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamman dengan jalannya cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu.

d.  Tokoh dan Penokohan

Penokohan dalah lukisan watak pelaku; cara pengarang menggambarkan watak tokoh. Istilah tokoh menunjukkan pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan pekonokohan menunjukkan pada sikap kualitas pribadi tokoh.

Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dalam cerita, tokoh dibedakan atas dua, yaitu :

1)  Protagonist adalah tokoh yang berfungsi memberikan simpati, empati, melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian disebut tokoh protagonist.

2)  Antagonis adalah tokoh yang berfungsi menimbulkan konflik dan berposisi dengan tokoh protagonist.

e.  Sudut Pandang

Kedudukan pengarang dalam cerita; cara pandang pengarang. Setiap pengarang memiliki sudut pandang penceritaan yang berbeda. Ada yang menggunakan sudut pandang penceritaan orang pertama (aku atau saya); ada yang menggunakan sudut pandang penceritaan orang kedua (kamu atau kau); dan ada juga yang menggunakan sudut pandang orang ketiga (ia, dia atau nama orang).

f.  Amanat

Adalah amanat yang disampaikan pengarang.

2.  Unsur Ekstrinsik

Adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita namun turut menetukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur-unsur eksttrinsik cerita rakyat, yaitu : agama, politik, moral, aliran pengarang, psikologi, sejarah, sosial budaya, dan lain-lain.

 

D. Jenis-jenis cerita rakyat

Menurut William R Bascom (dalam James Danandjaya 1991:50,    cerita rakyat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :

1.  Mitos (mite) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi setelah dianggap suci oleh empunya. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain atau bukan di dunia yang sepertikita kenal sekarang ini dan terjadi di masa lampau.

2.  Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia walaupun adakalanya sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya di dunia yang kita kenal dan waktu terjadinya belum terlalu lama.

3.  Dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terkait waktu maupun tempat.

 

E. Macam-Macam Cerita Rakyat

Macam-macam cerita rakyat sebagai berikut.

1.  Legenda

Legenda merupakan cerita rakyat yang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Gunung Batok, Dongen Rawa Pening dan sebagainya.

2.  Sage

Sage merupakan cerita rakyat yang didasarkan peristiwa sejarah bercampur dengan fantasi rakyat. Contoh: Syariah melayung, Hikayah Hang Tuah, Ciung Wanana, dan sebagainya.

3.  Mite

Mite merupakan cerita rakyat yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap pada suatu benda yang dipercaya benda gaib. Contohnya : Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan sebagainya.

4.  Fabel

Fabel merupakan cerita rakyat menokohkan binatang sebagai lambing pengajaraan  moral. Contoh : Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila dan sebagainya.

5.  Pararel

Pararel merupakan cerita rakyat yang  tokohnya adalah manusia dan hewan. Contoh : Anjing Yang Loba, Semut Dan Belalang, Hikayah Mahabrata, Hikayah Ramayana, dan sebagainya.

6.  Jenaka

Jenaka merupakan cerita rakyat tentang perilaku orang bodoh, orang malas, atau cerdik masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh : Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Pender, Pak Belalang, dan sebagainya.

7.  Cerita Terbingkai

Cerita Terbingkai merupakan cerita yang didalamnya cerita lagi. Contoh : 1001 malam

8.  Parabel

Parabel merupakan cerita yang mengganbarkan cerita moral dengan para tokoh benda mati. Contoh : Kisah sepasang Slop.

 

F. Fungsi Cerita Rakyat

Fungsi cerita rakyat sebagai berikut.

1.  Fungsi sarana hiburan yaitu dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita sekan-akan diajak berkelana ke alam lain yang tidak kita jumpai dalam pengalaman hidup sehari-hari.

2.  Fungsi sarana pendidikan yaitu pada dasarnya cerita rakyat ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya.

3.  Fungsi sarana penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut.

4.  Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu di dalamnya juga terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial.

 

G. Struktur dan Kaidah Kebahasaan

Berikut ini adalah struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita rakyat:

1.  Struktur

a.  Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.

b.  Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.

c.  Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah kehendak penulis teks cerita sejarah.

2.  Kaidah

a.  Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.

b.  Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.

c.  Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu. (Pahami: Pengertian Verba Pewarta dan Contohnya)

d.  Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

 

H. Tujuan Cerita Rakyat

Tujuannya adalah agar bisa mengetahui asal-usul suatu tempat dan kejadian di suatu tempat yang terdapat dalam cerita rakyat, sedangkan kegunaannya adalah menambah wawasan tentang asal usul suatu tempat dan menambah wawasan tentang tempat yang diceritakan dalam cerita rakyat.

 

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.  Tuliskan langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum menceritakan isi hikayat!

2.  Jelaskan berbagai nilai yang ada dalam hikayat!

3.  Tuliskan langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen!

4.  Jelaskan perbedaan jenis cerita rakyat Sage dan Legenda! Dan berikan masing-masing contohnya!

5.  Jelaskan perbedaan jenis cerita rakyat Mite dan Fabel! Dan berikan masing-masing contohnya!

 

Jawaban

1.  Sebelum menceritakan isi hikayat ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

a. Mencari hikayat yang akan dibaca

b. Membaca seluruh isi hikayat

c. Memahami isi yang ada dalam hikayat

d. Mencatat nilai-nilai yang ada dalam hikayat

e. Menyusun kembali hikayat dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai di dalamnya.

2.  Nilai-nilai dalam hikayat, sebagai berikut:

a. Nilai moral merupakan nilai yang menyangkut tingkah laku atau budi pekerti yang baik maupun yang buruk

b. Nilai budaya berhubungan dengan kebiasaan, adat istiadat, atau kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu hal

c. Nilai sosial, terkait dengan rasa kebersamaan dan saling membantu sesamanya. Misalnya, membalas jasa orang yang telah menolong kita.

d. Nilai agama berhubungan dengan ajaran-ajaran agama tertentu.

3.  Untuk dapat mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen perlu dipahami langkah-langkahnya, antara lain sebagai berikut.

a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat

b. Mendaftar konflik-konflik antar tokoh dalam penggalan hikayat

c. Memilih konflik yang menarik

d. Mengembangkan pilihan konflik menjadi cerpen

4.  Sage adalah cerita yang berdasarkan peristiwa sejarah yang bercampur fantasi rakyat. Contoh: Ciung, Wanara, Lutung Kasarung. Sedangkan Legenda adalah cerita rakyat yang berisikan tentang asal mula terjadinya suatu gempat, gunung, dan sebagainya. Contoh: Sangkuriang dan Malin Kundang.

5.  Mite adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercaya masyarakat, sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa. Contoh: Nyi Roro Kidul dan Dewi Sri. Sedangkan Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. Contoh: Si Kancil dengan Buaya.

 

Daftar Pustaka

https://balkopites.blogspot.com/2020/03/soal-esai-cerita-rakyat-hikayat.html

https://brainly.co.id/tugas/7246963

https://www.dosenpendidikan.co.id/cerita-rakyat/

https://www.rankingkelas.net/2018/02/teks-cerita-rakyat-pengertian-secara-umum-menurut-para-ahli-ciri-ciri-unsur-unsur-jenis-jenis-struktur-karakter-kaidah-kebahasaan-ciri-bahasa-contoh-teks-cerita-rakyat-singkat-keong-mas.html

Rianto, Toni. 2019. CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan HOTS. Jakarta : Bumi Aksara.

 

 

 

tanda tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar