TEKS ANEKDOT

 A. Pengertian Teks Anekdot

Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, teks anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat atau bisa juga terinspirasi dari kejadian nyata yang kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.

Anekdot digunakan sebagai kritik, tetapi tidak secara langsung ataupun kasar. Saat masyarakat hanya menggunakan media massa cetak, teks anekdot menjadi salah satu bagian rubrik hiburan pembaca. Teks anekdot ini berisikan kritik sosial mengenai kehidupan sehari-hari. Kini, teks anekdot tidak hanya ada di media massa cetak tetapi juga media sosial. Umumnya, teks anekdot ini berbentuk meme atau cuplikan dialog lucu dalam sebuah postingan.

 

B. Ciri-ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Berikut merupakan ciri-ciri teks anekdot.

1.  Terilhami dari kejadian nyata yang diubah menjadi kelakar dalam bentuk cerita atau dialog.

2.  Awalnya hanya melibatkan tokoh-tokoh terkenal, tetapi seiring waktu penyajiannya mengalami perubahan ke arah fiktif dan menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

3.  Bersifat menghibur, tetapi tujuan utamanya untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum.

4.  Terkadang bersifat sindiran alami.

5.  Anekdot dekat dengan tradisi tamsil atau perumpamaan.

6.  Sebagai media untuk menyampaikan kritik, pandangan, dan aspirasi yang bernilai positif ke publik atau masyarakat.

Menurut Luxemburg dkk. (1984:160), teks anekdot terdiri atas tiga jenis, yaitu dalam bentuk artikel, cerpen, dan dialog.

1.  Artikel

Anekdot dalam bentuk atikel dapat berbentuk format naratif. Teks anekdot menceritakan suatu hal atau tokoh faktual/terkenal sehingga dalam ceritanya memiliki kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar.

2.  Cerpen

Anekdot berupa cerpen menceritakan suatu hal yang lugas atau tidak berbelit-belit agar pendengar atau pembaca lebih cepat mengerti isi lelucon cerita tersebut. Oleh sebab itu, cerpen anekdot lebih singkat daripada cerpen pada umumnya.

3.  Teks dialog

Teks anekdot dalam bentuk dialog menggunakan format drama yang mempunyai petunjuk lakon. Teks anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog dominan menggunakan kalimat langsung.

 

C. Unsur Teks Anekdot

Selain struktur, karena teks anekdot adalah suatu cerita, maka teks anekdot mempunyai unsur pembangun ceritanya. Menurut Kosasih (2017, hlm. 19) unsur-unsur di dalam cerita anekdot ada tokoh, alur, dan latar. Berikut ini adalah penjabarannya.

1.  Tokoh,

tokoh adalah partisipan yang terlibat dalam cerita yang berada dalam teks anekdot. Tokoh dalam teks anekdot bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal.

2.  Alur,

alur adalah jalan cerita berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi atau pun sudah mendapat polesan maupun tambahan-tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri.

3.  Latar,

latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot diharapkan bersifat faktual. Artinya benar-benar ada di dalam kehidupan yang sesungguhnya.

 

D. Struktur Teks Anekdot

Struktur cerita anekdot sama halnya dengan karangan prosa lainnya, yaitu terdiri atas tokoh, alur, dan latar.

1.  Tokoh bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal

2.  Alur berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi atau sudah mendapat polesan maupun tambahan dari pengarang.

3.  Latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot yang diharapkan bersifat faktual.

4.  Sudut pandang, yaitu teknik yang dipilih pencerita untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Susut pandang dalam cerita yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

5.  Gaya bahasa dan nada, gaya bahasa berfungsi sebagai penyapa gagasan. Nada merupakan ekspresi pencerita.

Menurut Gerot dan Wignell (2004) struktur anekdot adalah sebagai berikut.

1.  Abstraksi, bagian awal (paragraf) berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Umumnya akan menunjukkan hal unik yang akan terjadi dalam teks. Abstrak disebut juga sebagai tahap pembukaan.

2.  Orientasi, bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa tersebut. Umumnya penulis bercerita dengan detail pada bagian ini. Orientasi juga berfungsi untuk membangun teks.

3.  Krisis, terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan.

4.  Reaksi, cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis. Reaksi berkaitan dengan tanggapan dari kejadian sebelumnya.

5.  Koda, bagian akhir cerita. Terdapat kesimpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda juga merupakan penutup.

 

E. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Menurut Pardiyono (2007), teks anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada bagian abstrak. Penulisan anekdot haruslah memperhatikan kaidah penulisannya. Berikut merupakan kaidah penulisan anekdot.

1.  Menggunakan pertanyaan retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, seperti “apakah kamu tahu?”

2.  Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya.

3.  Disajikan dalam bahasa yang lucu.

4.  Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.

5.  Terdapat sindiran.

6.  Menggunakan konjungsi waktu, seperti kemudian, setelah itu, dan lalu.

7.  Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.

8.  Mengandung kebenaran tertentu

9.  Menggunakan kalimat perintah dan menggunakan kalimat seru.

Kemudian, kaidah penulisan teks anekdot menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) yaitu disajikan dalam Bahasa yang lucu dan berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, tercapai dan gagal, serta puas dan frustasi.

 

F. Tujuan Teks Anekdot

Teks anekdot yang lucu dan kritis memiliki beberapa tujuan, seperti:

1. Menghibur pembaca dengan cerita lucu.

2. Membuat pembaca tertawa.

3. Menggambarkan tokoh secara singkat.

4. Mengkritisi fenomena masyarakat.

5. Mencari solusi dan inovasi dari pembaca.

 

G. Fungsi Teks Anekdot

Teks anekdot tidak hanya sekadar teks biasa. Lebih dari itu, ada banyak fungsi dan kegunaan teks anekdot. Selain berfungsi untuk menghibur pembaca, teks anekdot juga bisa menjadi sarana mengkritik suatu fenomena, sekaligus mencari solusi. Disamping mendapatkan hiburan berupa cerita lucu, ide-ide baru akan muncul dari pembaca.

 

H. Perbedaan Anekdot dan Humor

Lalu apa bedanya anekdot dengan humor biasa? Berikut adalah tabel perbandingan dari anekdot dan humor.

Aspek

Anekdot

Humor

Ide Cerita

Peristiwa nyata

Rekaan

Isi

Masalah yang terkait tokoh publik atau terkenal yang berpengaruh besar terhadap orang banyak

Masalah kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh masyarakat

Fungsi Komunikasi

Menyampaikan kritik yang berbentuk sindiran yang lucu namun tetap disampaikan secara halus

Menghibur

Makna Tersirat

Biasanya memiliki makna tersirat berupa saran, harapan atau kritik membangun yang objektif dan tidak menyudutkan satu pihak (mengajak semuanya berintrospeksi)       

Tidak memiliki makna tersirat

 

I. Jenis-jenis Teks Anekdot

Luxembrug dkk (1992:160), mengemukakan bahwa jenis-jenis teks anekdot sebagai berikut.

1.  Artikel Anekdot

artikel bisa berbentuk format naratif yang mana dalam ceritanya memiliki kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar.

2.  Cerpen Anekdot

anekdot berupa cerpen biasanya hanya menceritakan sesuatu hal yang lugas, sehingga ceritanya tersebut tidak berbelit-belit, sehingga pembaca dapat lebih mudah untuk memahami lelucon dan sindiran dari teks tersebut.

3.  Teks Dialog Anekdot

teks dialog adalah sarana primer dari teks anekdot. Mengapa? Karena teks dialog merupakan situasi bahasa utama untuk menyampaikan lelucon. Sehingga, teks dialog anekdot sangatlah memungkinkan untuk dibuat.

 

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.  Tuliskan Kaidah Kebahasan Teks Anekdot

2.  Tuliskan Tujuan Teks Anekdot

3.  Berikan contoh teks anekdot  struktur abstraksi!

4.  Berikan contoh teks anekdot  struktur Orientasi!

5.  Berikan contoh teks anekdot  struktur krisis!

 

Jawaban

1.  Kaidah kebahasan teks anekdot yakni sebagai berikut:

a. Menggunakan pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.

b. Penulisannya sesuai dengan struktur yang ada dalam teks anekdot yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda.

c. Menyatakan kejadian atau peristiwa dan bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.

d. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.

e. Menggunakan kata predikat / kata kerja.

f. Menggunkan kalimat yang berbau perintah.

g. Dibuat secara berurut atau sesuai dengan kronologis.

2.  Tujuan dari teks anekdot yakni sebagai berikut :

a. Menghibur para pembaca.

b. Membangkitkan tawa para pembaca atau menghibur.

c. Sarana mengkritik dan menyindir.

d. Menggambarkan karakter atau figur dengan singkat dan langsung pada intinya.

3.  Suatu ketika aku dan temanku SMA sedang reuni di suatu tempat pameran.

4.  Temanku yang bernama Ningsih, ia terlambat ke pameran itu, karena terjebak hujan. Ketika itu hujan deras. Ningsih menyapa teman-teman dan termasuk aku.

5.  Aku : “hei Ning, gimana kabarmu?”

Ningsih: “Alhamdullilah baik, kamu Din gimana?”

Aku : “baik Ning, Apa iya lu sehat Ning kok kaya sakit ya?”

 

Daftar Pustaka

https://balkopites.blogspot.com/2020/03/soal-esai-teks-anekdot.html

https://mamikos.com/info/contoh-teks-anekdot-struktur-ciri-ciri-tujuan-dan-fungsi/

https://serupa.id/teks-anekdot-pengertian-struktur-unsur-kaidah-contoh/

https://www.studiobelajar.com/teks-anekdot/

Rianto, Toni. 2019. CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan HOTS. Jakarta : Bumi Aksara.

 

 

 

tanda tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar