Asesmen
Nasional merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan
hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi
yang diperoleh dari asesmen nasional diharapkan digunakan untuk memperbaiki
kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan mutu hasil belajar murid.
Hasil Asesmen
Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran. Pemilihan
jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar murid yang menjadi peserta
Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih
berada di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk
memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid
kelas V,VIII, dan XI telah mengalami proses pembelajaran di sekolahnya,
sehingga sekolah dapat dikatakan telah berkontribusi pada hasil belajar yang
diukur dalam Asesmen Nasional. Salah satu komponen hasil belajar murid yang
diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca serta literasi matematika
(numerasi).
Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Berbeda dengan asesmen berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua
kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi
yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan
bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta
keterampilan memilah serta mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. Sehingga AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Literasi
membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan
kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat
berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
Untuk
file lengkap Ebook Tanya Jawab Seputar Asesmen Kompetensi Siswa (AKM) bisa DOWNLOAD DISINI
Sumber
https://bertema.com/tanya-jawab-akm-buku-saku-bagi-guru
https://www.adminbawean.com/2020/10/ebook-tanya-jawab-seputar-asesmen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar