Pendahuluan

Satu-satunya agama yang diturunkan Allah kepada para hamba-Nya dengan melalui perantaraan Rasul-rasulNya adalah agama Islam. Dengan demikian, maka tak ada satu pun agama yang sah dan diakui olehNya kecuali hanya Agama Islam semata. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 19: yang artinya: ”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Jadi agama yang dibawa dan disampaikan oleh para Nabi, sejak dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW tidak lain adalah Agama Islam. Hanya saja namanya yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena di antara Nabi atau Rasul tersebut berbeda-beda bahasanya. Seperti Nabi Musa yang menggunakan bahasa Ibrani, Nabi Daud menggunakan bahasa Qibthi, Nabi Isa menggunakan bahasa Suryani, Nabi Muhammad menggunakan bahasa Arab, dan sebagainya.
Tentang kesamaan agama yang dibawa dan disampaikan oleh para nabi atau Rasul tersebut dapat dibuktikan dari berbagai keterangan yang terdapat dalam Alquran. Di antaranya yaitu:
Doa Nabi Yusuf a.s. sebagaimana yang tersebut dalam surat Yusuf ayat 101: yang artinya: Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.

Permohonan para ahli sihir Fir’aun setelah mereka mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Musa a.s. sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-A’raf ayat 126: Yang artinya: "Ya Tuhan Kami, Limpahkanlah kesabaran kepada Kami dan wafatkanlah Kami dalam Keadaan berserah diri (kepada-Mu)".

Wasiat Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ya’qub a.s. kepada para putranya, sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-Baqarah ayat 132: Yang artinya: Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Oleh karena itu, barang siapa yang memeluk agama selain agama Islam, maka sudah barang tentu amalan-amalan yang ia kerjakan akan sia-sia belaka. Karena Allah tidak akan menerima amalan-amalan yang dikerjakan bukan berdasarkan agama Islam.
Perhatikan firman Allah dalam Alquran surat Ali Imran ayat 85: Yang artinya:  Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.

Semenjak diturunkan pada masa Nabi Adam, Nabi Idris, dan Nabi-nabi selanjutnya, agama Islam telah mengalami beberapa perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi atau keadaan masyarakat pada masa itu. Hingga akhirnya, pada masa Nabi Muhammad SAW agama Islam telah mencapai puncak kesempurnaan hingga tak mungkin lagi untuk diadakan perubahan-perubahan. Segala macam isi dan ajaran-ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tersebut telah dapat mencakup segala macam bentuk kehidupan, dapat mengatur segala macam bentuk perilaku, serta dapat diterima dan diamalkan oleh segala macam bangsa di setiap tempat dan di setiap zaman.
Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 3:
Yang artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa ajaran agama Islam itu berintikan kepada 3 hal pokok, yang satu sama lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka apabila pada diri seseorang telah terdapat ketiga hal tersebut, maka barulah dia dapat disebut Muslim (orang Islam) yang sebenar-benarnya. Adapun ketiga hal tersebut adalah :
1. Iman (kepercayaan)
2. Islam (penyerahan)
3. Ihsan (kebaikan)
tanda tangan