Pelajaran Bahasa Indonesia Dianggap Kurang Menarik?

Bahasa Indonesia dijadikan momok menakutkan bagi kalangan pelajar khususnya para siswa SD hingga SMA. Bayangkan saja, nilai Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia merosot dari pelajaran yang lainnya. Apa penyebab nilai Bahasa Indonesia Jatuh? Penyebabnya bacaan paragraf yang paling pusing terutama siswa dalam menjawab soal-soal UN (Ujian Nasional). Paragraf yang paling pusing menyebabkan siswa merasa frustasi dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional. Yang kedua, siswa merasa pelajaran Bahasa Indonesia dianggap kurang menarik bagi siswa sehingga siswa lebih senang mempelajari mata pelajaran yang lain misalkan siswa lebih senang mempelajari Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, TIK, dan mata pelajaran yang lainnya. Yang ketiga, siswa malas membaca buku yang berhubungan dengan sastra Indonesia seperti Novel, Cerpen, Hikayat, Puisi, Dongeng, Pantun. Akibatnya, guru merasa pusing menghadapi siswa yang malas membaca karya-karya sastra Indonesia. Lebih parahnya lagi, tugas-tugas yang berkaitan dengan pelajaran Bahasa Indonesia bukan hasil karya diri sendiri melainkan hasil karya Copy-Paste dari dunia maya.
Lalu, ini semua salah siapa? Semua salah kita sendiri dan tenaga pengajar Bahasa Indonesia. Kenapa kita cuek terhadap pelajaran Bahasa Indonesia? Permasalahannya siswa malas membaca buku-buku yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia. Di sekolah negeri dan swasta, siswa diberi tugas oleh guru bermacam-macam mulai dari resensi buku, menulis paragraf argumentatif, menulis cerpen, menulis puisi, menulis pokok-pokok berita, menulis paragraf deduktif, menulis paragraf induktif, menulis ringkasan cerpen, resensi hikayat, dan semua tugas yang berkaitan dengan pelajaran Bahasa Indonesia
Padahal, pelajaran Bahasa Indonesia seharusnya dilestarikan agar sebagai generasi muda Indonesia kita harus mencintai bahasa kita sendiri terutama pelajaran Bahasa Indonesia. Sebenarnya, pelajaran Bahasa Indonesia lebih dikembangkan lagi pembahasan materi agar siswa tertarik dengan pokok bahasan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan kita mau mempelajarinya dengan tekun dan gigih. Kalau kata saya, siswa seharusnya tertarik mempelajari sastra-sastra Indonesia agar generasi muda selanjutnya tertarik mempelajari jenis-jenis sastra Indonesia.
tanda tangan