Jenis-jenis Kecerdasan



Oleh : Karnoto

Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pendidikan, ilmu tentang kecerdasan pun berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak manusia.
Seorang filsuf, Prof. Robert Ornstein dari Universitas California, meneliti tentang potensi otak dan sifat-sifat fisiknya. Ia menemukan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas mental yang mencakup matematika, bahasa, logika, analisis, menulis, dan aktivitas-aktivitas lain yang sejenis. Sedangkan otak sebelah kanan menangani kativitas-aktivitas yang mencakup imajinasi, warna, musik, irama/ritme, melamun, dan aktivitas-aktivitas lain yang sejenis. Ia mengatakan bahwa semua manusia memiliki semua kemampuan tersebut karena setiap manusia memiliki satu otak yang utuh. Proses berpikir, menurut Ornstein adalah menyajikan dan menagkap kombinasi informasi yang kompleks antara kata-kata, gambar, warna, suara, dan lain-lain mendekati operasi alamiah dan berpikir.
Menurut Howard Gardner, ada delapan jenis intelegensi, yaitu :
1.      Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Intelegensi bahasa mencakup kemampuan-kemampuan berpikir dengan kata-kata, seperti kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis. Karakteristiknya antara lain: (1) senang membaca; (2) senang berkomunikasi dengan orang lain; (3) pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata baik lisan maupun tulis; (4) pandai menafsirkan kalimat baik secara lisan maupun tertulis; (5) senang mendengarkan musik; (6) pandai mengingat dan menghafal; dan (7) humoris.
2.      Intelegensi Logis-Matematis
Intelegensi logis matematis adalah kemampuan berpikir dalam penalaran atau menghitung, seperti kemampuan menelaah masalah secara logis, ilmiah, dan matematis. Karakteristiknya sebagai berikut: (1) senang bereksperimen, bertanya, menyusun, atau merangkai teka-teki; (2) senang dan pandai berhitung dan bermain angka; (3) senang mengorganisasikan sesuatu atau menyusun skenario; (4) berpikir logis; (5) senang silogisme (menyimpulkan); dan (6) berpikir abstrak dan simbolis.
3.      Intelegensi Visual Spasial
Intelegensi visual spasial yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan gambar, seperti kemampuan untuk membayangkan bentuk suatu objek. Karakteristik yang menunjukkan kecerdasan visual spasial: (1) senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, atau tabel; (2) peka terhadap citra, warna; (3) pandai menmvisualkan ide; (4) berimajinasi; (5) mudah menemukan jalan dalam ruang; (6) mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut; dan (7) mengenal relasi benda-benda dalam ruang.
4.      Intelegensi Musikal
Intelegensi musikal adalah kemampuan berpikir dengan nada, irama, dan melodi juga pada suara alam. Karakteristiknya berupa: (1) pandai mengubah atau mencipta musik; (2) senang dan pandai bernyanyi; (3) pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme; (4) mudah menangkap musik; dan (5) peka terhadap suara dan musik.
5.      Intelegensi Kinestetik Tubuh
Intelegensi kinestetik tubuh yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerak tubuh termasuk gerakan motorik otak yang mengendalikan tubuh, seperti kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan dengan mudah dan cekatan. Berikut karakteristiknya: (1) senang menari, akting; (2) pandai dan aktif dalam olahraga tertentu; (3) mudah berekspresi dengan tubuh; (4) mampu memainkan mimik; (5) koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi; (6) senang dan efektif berpikir sambil berjalan, berlari, dan berolah raga; (7) pandai merakit sesuatu menjadi suatu prodak; (8) senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu lama; dan (9) senang kegiatan di luar rumah.
6.      Intelegensi Intrapersonal
Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk memahami diri sendiri, melakukan refleksi diri dan bermetakognisi. Ciri-ciri yang menunjukkan kecerdasan intrapersonal: (1) mampu menilai diri sendiri, bermeditasi; (2) mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan rencana hidup yang jelas; (3) berjiwa independen; (4) mudah berkosentrasi; (5) keseimbangan diri; (6) senang mempresentasikan perasaan-perasaan yang berbeda; dan (7) sadar akan realitas spiritual.
7.      Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Yang menunjukkan kecerdasan interpersonal di antaranya: (1) mampu berorganisasi; (2) mampu bersosialisasi; (3) senang permainan berkelompok daripada individual; (4) biasanya menjadi tempat mengadu orang lain; (5) senang berkomunikasi verbal dan nonverbal; (6) peka terhadap teman; (7) suka memberi feedback; dan (8) mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8.      Intelegensi Naturalis
Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami gejala alam. Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi naturalis. (1) senang terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang, berburu; (2) pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman, dan (3) senang kegiatan di alam terbuka.
Karnoto, S.Pd. staf pengajar Bahasa Indonesia di MA Wahid Hasyim Petarukan.
tanda tangan